CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Thursday, 30 August 2012

Selamat Hari Raya Aidilfitri

             DALAM keghairahan umat Islam membuat pelbagai persiapan untuk menyambut ketibaan Syawal, mereka tidak seharusnya lalai dan leka sehinggakan melanggari etika berbelanja sebagaimana yang ditetapkan oleh Islam.

              Ia kerana terlalu gembira barang kali umat Islam tidak menyedari bahawa mereka melanggari etika murni yang ditetapkan oleh Islam iaitu boros dalam perbelanjaan. Pemborosan ialah mengeluarkan wang atau menggunakan barang secara berlebihan atau cara membazir. Pemborosan yang sering dilakukan ketika membuat persiapan menyambut Aidilfitri adalah dari aspek pakaian. Maksudnya membeli atau menempah pakaian yang berlebih-lebihan, sehinggakan disediakan sepasang baju untuk dipakai pada pagi raya, petang raya apabila semakin ramai kawan dan sanak saudara datang berkunjung. Sepasang lagi untuk keesokan harinya apabila tiba giliran mereka pula untuk mengunjungi kawan dan saudara mara. Seterusnya disediakan berpasang-pasang baju lagi untuk menghadiri rumah terbuka yang akan diadakan sepanjang Syawal. Meskipun ia adalah hak golongan berada, tetapi pada hakikatnya Islam memandang perkara ini sebagai suatu pemborosan melampau yang membawa kepada pembaziran. Bahkan ia telah melebihi had kecukupan atau keperluan seseorang. 


Walaubagaimanapun, disini saya ingin mengucapkan SELAMAT HARI RAYA AIDILFITRI kepada semua yang mengenali diri saya ini. 
MAAF ZAHIR DAN BATIN....

Sunday, 26 August 2012

Keindahan Islam

Islam adalah agama Allah 'Azza wa Jalla yang sempurna dan penuh petunjuk. Tak satu agama pun yang diredhai-Nya selain Islam. Kemulian, keindahan, keagungan dan segala sifat yang terpuji telah menjadi cahaya Islam yang tidak akan sirna hingga hari kiamat. Betapapun kebencian orang-orang yang anti terhadapnya, namun Islam tetaplah Islam, kemulian dan keagungannya akan tetap menghiasinya walaupun musuh- musuh Allah berusaha untuk memadamkan kemilaunya , walaupun orang-orang munâfiqûn tak kenal letih dan tiada kehabisan akal dalam mendatangkan makar di tengah kebesarannya, dan walaupun segelentir penganutnya -sadar maupun tak sadar- telah mencoreng dan merosak keindahannya di mata manusia.
Ingatlah bahwa Allah Jalla Jalâluhu telah menegaskan,
"Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci." ( QS. Ash-Shof : 8-9 )
"Dia-lah yang mengutus Rasul- Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi." ( QS. Al-Fath : 28 )
"Mereka (ornag-orang munâfiqûn) berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah daripadanya. Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui." ( QS. Al-Munâfiqûn : 8 )
Dan patut untuk diketahui bahwa akan tetap ada dari ulamanya yang akan membela dan menampakkan kebenarannya hingga hari kiamat. Rasulullâh shollallâhu 'alaihi wa 'alâ âlihi wa sallam bersabda,
"Terus menerus ada sekelompok dari umatku yang mereka tetap nampak diatas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang mencerca mereka hingga datang ketentuan Allah (hari kiamat) dan mereka dalam keadaan seperti itu." [1]
Dan ingatlah, akan tetap ada yang akan tampil dari ulamanya guna menjawab segala tuduhan, menepis segala syubhat (kerancuan, kesamaran) dan menghancurkan seluruh makar musuh-musuhnya. Sebagaimana dalam sabda Nabi shollallâhu 'alaihi wa 'alâ âlihi wa sallam,
"Ilmu (agama) ini akan disandang -pada setiap generasi- oleh orang-orang adilnya. Mereka menepis darinya tahrîf (perubahan, pembelokan) orang- orang yang melampaui batas, jalan para pengekor kebatilan dan takwîl orang-orang jahil." [2]
Untuk memandang sedikit dari keindahan Islam itu dan untuk menghirup semerbak kewangiannya, kami mengajak para pembaca untuk memperhatikan beberapa prinsip penting dalam syari'at Islam berikut ini.

[1] Hadits Mutawâtir . Riwayat Al-Bukhâri, Muslim dan selainnya. Dilihat takhrijnya dalam Silsilah Al-Ahâdîts Ash-Shohîhah no. 270 , 1955-1962 karya Imam Al- Albâny rahimahullâh. Dinyatakan mutawâtir oleh Ibnu Taimiyah dan selainnya. Baca Nazhmul Mutanâtsir Min Al-Ahâdîts Al-Mutawâtir hal. 151 karya Al- Kattâny.
[2] Diriwayatkan oleh sejumlah shahabat radhiyallâhu 'anhum, dan ia adalah hadits yang kuat dari seluruh jalannya. Baca Bashâ`ir Dzawi Asy-Syaraf bi Marwiyyât Manhaj As- Salaf hal. 111-114 karya Salîm Al-Hilâly.